Pembahasan SPU

Sistem periodik modern yang dipakai saat ini disusun berdasarkan kenaikan nomor atomnya. Unsur-unsur yang mirip sifatnya diletakkan dalam satu golongan. Letak unsur dalam SPU dapat diketahui dari konfigurasi elektronnya. Dalam SPU perlu dipahami juga sifat periodik unsur seperti jari-jari atom, energi ionisasi, afinitas elektron, keelektronegatifan, sifat logam dan non logam, titik didih serta titik lelehnya.

Pembelajaran Hidrolisis


HIDROLISIS GARAM BAGIAN-1

-------------------------------------------------------------------------

HIDROLISIS GARAM BAGIAN-2

Reaksi antara antara asam dan basa menghasilkan garam dan air, disebut reaksi penetralan atau reaksi penggaraman. Namun garam yang terbentuk belum tentu bersifat netral, karena tergantung dari asam dan basa pembentuknya. Garam terdiri dari kation yang berasal dari basa dan anion yang berasal dari ion sisa asam. Seperti telah dibahas sebelumnya, asam ada yang kuat dan lemah, begitu juga basa ada yang kuat dan lemah. Masih ingatkah Anda yang tergolong asam/basa kuat dan asam/basa lemah ?

Bila garam dilarutkan dalam air maka akan terjadi interaksi antara salah satu ion (kation/anion) atau kedua ion tersebut dengan air. Reaksi suatu zat dengan air disebut hidrolisis. Kation atau anion yang berinteraksi dengan air adalah yang berasal dari asam atau basa lemah. Kation atau anion yang berasal dari basa kuat dan asam kuat tidak mengalami hidrolisis. Bila hanya salah satu ion (kation/anion) yang terhidrolisis maka disebut hidrolisis parsial. Bila kedua ion baik kation dan anion yang terhidrolisis maka disebut hidrolisis total. 

Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada slide power point berikut ini 

Larutan Buffer

Larutan dapar (lebih tepatnya, dapar pH atau dapar ion hidrogen) merupakan larutan yang mengandung campuran asam lemah dan basa konjugatnya, atau sebaliknya. Perubahan pH larutan ini sangat kecil, ketika asam atau basa kuat ditambahkan, dalam jumlah sedikit atau sedang, ke dalam larutan dapar. Itulah sebabnya larutan ini berguna untuk mencegah perubahan pH larutan. Larutan jenis ini juga digunakan untuk mempertahankan pH pada nilai tertentu dalam berbagai aplikasi kimia. 


Kebanyakan bentuk kehidupan berusaha mempertahankan pH, sehingga mereka menggunakan larutan dapar untuk menjaga pH konstan. Secara alami, sistem dapar bikarbonat digunakan untuk mengatur pH darah.
LARUTAN PENYANGGA ( BUFFER/DAPAR) 


Obat-obatan seperti obat tetes mata, obat suntik, dan cairan infus harus mempunyai pH yang sesuai dengan pH cairan tubuh dan selalu mempunyai pH yang tetap agar tidak menimbulkan dampak negatif dalam tubuh. Dalam tubuh manusia terdapat larutan dengan pH sekitar 7,4 yang jika ditambah sedikit asam atau basa pH-nya hampir tidak berubah. Jika pH berubah akan berakibat fatal bagi kesehatan. Karena itu sangat penting menjaga agar pH tetap. Larutan yang dapat mempertahankan nilai pH tertentu disebut larutan penyangga (larutan buffer/larutan dapar).


Ada 2 macam larutan dapar yaitu larutan dapar asam dan larutan dapar basa. Larutan dapar asam mempertahankan pH di daerah asam (pH < 7) dan larutan dapar basa mempertahankan pH di daerah basa (pH > 7).

Konsep Asam Dan Basa

Indikator asam-basa adalah senyawa halokromik yang ditambahkan dalam jumlah kecil ke dalam sampel, umumnya adalah larutan yang akan memberikan warna sesuai dengan kondisi pH larutan tersebut. Pada temperatur 25° Celsius, nilai pH untuk larutan netral adalah 7,0. 



1. TEORI ASAM BASA 


Dalam kehidupan sehari-hari, kita mengenal berbagai zat yang kita golongkan sebagai asam dan basa. Contoh senyawa asam : asam jawa, asam cuka, asam sitrat pada jeruk. Contoh senyawa basa : sabun, air kapur. Salah satu sifat asam dapat dikenali dari rasanya yang masam dan bersifat korosif, sedangkan sifat basa rasanya pahit dan licin bila dipegang. Contoh : kapur sirih mempunyai rasa pahit dan sabun terasa licin bila dipegang. 


Pada bab tentang larutan elektrolit di kelas X telah dibahas bahwa larutan asam, basa dan garam dapat terionisasi menjadi ion-ionnya sehingga digolongkan ke dalam larutan elektrolit. Ion-ion apakah yang menyebabkan sifat asam atau basa suatu larutan ? Beberapa teori yang menjelaskan sifat asam dan basa, antara lain teori Arrhenius (1887), Bronsted dan Lowry (1923), serta Lewis (1923). 


- Teori asam basa Arrhenius
Menurut Arrhenius, asam adalah zat yang dalam air melepaskan ion H+. Pembawa sifat asam adalah ion H+. Reaksi ionisasi asam dalam air dapat dirumuskan sebagai berikut :

HxA (aq) → xH+ (aq) + Ax- (aq)

Jumlah ion H+ yang dapat dihasilkan oleh satu molekul asam disebut valensi asam, sedangkan ion lain yang bermuatan negatif disebut ion sisa asam. Asam yang dalam larutannya banyak menghasilkan ion H+ (terionisasi sempurna) disebut asam kuat, sedangkan asam yang sedikit menghasilkan ion H+ (terionisasi sedikit) disebut asam lemah. Dalam penulisan reaksi ionisasi, asam kuat ditulis dengan satu anak panah, sedangkan ionisasi asam lemah ditulis dengan anak panah bolak balik.