Sistem periodik modern yang dipakai saat ini disusun berdasarkan kenaikan nomor atomnya. Unsur-unsur yang mirip sifatnya diletakkan dalam satu golongan. Letak unsur dalam SPU dapat diketahui dari konfigurasi elektronnya. Dalam SPU perlu dipahami juga sifat periodik unsur seperti jari-jari atom, energi ionisasi, afinitas elektron, keelektronegatifan, sifat logam dan non logam, titik didih serta titik lelehnya.
Pembelajaran Hidrolisis
HIDROLISIS GARAM BAGIAN-1
-------------------------------------------------------------------------
HIDROLISIS GARAM BAGIAN-2
Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada slide power point berikut ini
Larutan Buffer
Kebanyakan bentuk kehidupan berusaha mempertahankan pH, sehingga mereka menggunakan larutan dapar untuk menjaga pH konstan. Secara alami, sistem dapar bikarbonat digunakan untuk mengatur pH darah.
LARUTAN PENYANGGA ( BUFFER/DAPAR)
Obat-obatan seperti obat tetes mata, obat suntik, dan cairan infus harus mempunyai pH yang sesuai dengan pH cairan tubuh dan selalu mempunyai pH yang tetap agar tidak menimbulkan dampak negatif dalam tubuh. Dalam tubuh manusia terdapat larutan dengan pH sekitar 7,4 yang jika ditambah sedikit asam atau basa pH-nya hampir tidak berubah. Jika pH berubah akan berakibat fatal bagi kesehatan. Karena itu sangat penting menjaga agar pH tetap. Larutan yang dapat mempertahankan nilai pH tertentu disebut larutan penyangga (larutan buffer/larutan dapar).
Ada 2 macam larutan dapar yaitu larutan dapar asam dan larutan dapar basa. Larutan dapar asam mempertahankan pH di daerah asam (pH < 7) dan larutan dapar basa mempertahankan pH di daerah basa (pH > 7).
Konsep Asam Dan Basa
Indikator asam-basa adalah senyawa halokromik yang ditambahkan dalam
jumlah kecil ke dalam sampel, umumnya adalah larutan yang akan
memberikan warna sesuai dengan kondisi pH larutan tersebut. Pada
temperatur 25° Celsius, nilai pH untuk larutan netral adalah 7,0.
1. TEORI ASAM BASA
Dalam kehidupan sehari-hari, kita mengenal berbagai zat yang kita golongkan sebagai asam dan basa. Contoh senyawa asam : asam jawa, asam cuka, asam sitrat pada jeruk. Contoh senyawa basa : sabun, air kapur. Salah satu sifat asam dapat dikenali dari rasanya yang masam dan bersifat korosif, sedangkan sifat basa rasanya pahit dan licin bila dipegang. Contoh : kapur sirih mempunyai rasa pahit dan sabun terasa licin bila dipegang.
Pada bab tentang larutan elektrolit di kelas X telah dibahas bahwa larutan asam, basa dan garam dapat terionisasi menjadi ion-ionnya sehingga digolongkan ke dalam larutan elektrolit. Ion-ion apakah yang menyebabkan sifat asam atau basa suatu larutan ? Beberapa teori yang menjelaskan sifat asam dan basa, antara lain teori Arrhenius (1887), Bronsted dan Lowry (1923), serta Lewis (1923).
- Teori asam basa Arrhenius
Menurut Arrhenius, asam adalah zat yang dalam air melepaskan ion H+. Pembawa sifat asam adalah ion H+. Reaksi ionisasi asam dalam air dapat dirumuskan sebagai berikut :
HxA (aq) → xH+ (aq) + Ax- (aq)
Jumlah ion H+ yang dapat dihasilkan oleh satu molekul asam disebut valensi asam, sedangkan ion lain yang bermuatan negatif disebut ion sisa asam. Asam yang dalam larutannya banyak menghasilkan ion H+ (terionisasi sempurna) disebut asam kuat, sedangkan asam yang sedikit menghasilkan ion H+ (terionisasi sedikit) disebut asam lemah. Dalam penulisan reaksi ionisasi, asam kuat ditulis dengan satu anak panah, sedangkan ionisasi asam lemah ditulis dengan anak panah bolak balik.
1. TEORI ASAM BASA
Dalam kehidupan sehari-hari, kita mengenal berbagai zat yang kita golongkan sebagai asam dan basa. Contoh senyawa asam : asam jawa, asam cuka, asam sitrat pada jeruk. Contoh senyawa basa : sabun, air kapur. Salah satu sifat asam dapat dikenali dari rasanya yang masam dan bersifat korosif, sedangkan sifat basa rasanya pahit dan licin bila dipegang. Contoh : kapur sirih mempunyai rasa pahit dan sabun terasa licin bila dipegang.
Pada bab tentang larutan elektrolit di kelas X telah dibahas bahwa larutan asam, basa dan garam dapat terionisasi menjadi ion-ionnya sehingga digolongkan ke dalam larutan elektrolit. Ion-ion apakah yang menyebabkan sifat asam atau basa suatu larutan ? Beberapa teori yang menjelaskan sifat asam dan basa, antara lain teori Arrhenius (1887), Bronsted dan Lowry (1923), serta Lewis (1923).
- Teori asam basa Arrhenius
Menurut Arrhenius, asam adalah zat yang dalam air melepaskan ion H+. Pembawa sifat asam adalah ion H+. Reaksi ionisasi asam dalam air dapat dirumuskan sebagai berikut :
HxA (aq) → xH+ (aq) + Ax- (aq)
Jumlah ion H+ yang dapat dihasilkan oleh satu molekul asam disebut valensi asam, sedangkan ion lain yang bermuatan negatif disebut ion sisa asam. Asam yang dalam larutannya banyak menghasilkan ion H+ (terionisasi sempurna) disebut asam kuat, sedangkan asam yang sedikit menghasilkan ion H+ (terionisasi sedikit) disebut asam lemah. Dalam penulisan reaksi ionisasi, asam kuat ditulis dengan satu anak panah, sedangkan ionisasi asam lemah ditulis dengan anak panah bolak balik.
Langganan:
Postingan (Atom)