Reaksi antara antara asam dan basa menghasilkan garam dan air, disebut
reaksi penetralan atau reaksi penggaraman. Namun garam yang terbentuk
belum tentu bersifat netral, karena tergantung dari asam dan basa
pembentuknya. Garam terdiri dari kation yang berasal dari basa dan anion
yang berasal dari ion sisa asam. Seperti telah dibahas sebelumnya, asam
ada yang kuat dan lemah, begitu juga basa ada yang kuat dan lemah.
Masih ingatkah Anda yang tergolong asam/basa kuat dan asam/basa lemah ?
Bila garam dilarutkan dalam air maka akan terjadi interaksi antara
salah satu ion (kation/anion) atau kedua ion tersebut dengan air. Reaksi
suatu zat dengan air disebut hidrolisis. Kation atau anion yang
berinteraksi dengan air adalah yang berasal dari asam atau basa lemah.
Kation atau anion yang berasal dari basa kuat dan asam kuat tidak
mengalami hidrolisis. Bila hanya salah satu ion (kation/anion) yang
terhidrolisis maka disebut hidrolisis parsial. Bila kedua ion baik
kation dan anion yang terhidrolisis maka disebut hidrolisis total.
Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada slide power point berikut ini
Larutan dapar (lebih tepatnya, dapar pH atau dapar ion hidrogen)
merupakan larutan yang mengandung campuran asam lemah dan basa
konjugatnya, atau sebaliknya. Perubahan pH larutan ini sangat kecil,
ketika asam atau basa kuat ditambahkan, dalam jumlah sedikit atau
sedang, ke dalam larutan dapar. Itulah sebabnya larutan ini berguna
untuk mencegah perubahan pH larutan. Larutan jenis ini juga digunakan
untuk mempertahankan pH pada nilai tertentu dalam berbagai aplikasi
kimia.
Kebanyakan bentuk kehidupan berusaha mempertahankan pH, sehingga
mereka menggunakan larutan dapar untuk menjaga pH konstan. Secara alami,
sistem dapar bikarbonat digunakan untuk mengatur pH darah.
LARUTAN PENYANGGA ( BUFFER/DAPAR) Obat-obatan seperti obat tetes mata, obat suntik, dan cairan infus
harus mempunyai pH yang sesuai dengan pH cairan tubuh dan selalu
mempunyai pH yang tetap agar tidak menimbulkan dampak negatif dalam
tubuh. Dalam tubuh manusia terdapat larutan dengan pH sekitar 7,4 yang
jika ditambah sedikit asam atau basa pH-nya hampir tidak berubah. Jika
pH berubah akan berakibat fatal bagi kesehatan. Karena itu sangat
penting menjaga agar pH tetap. Larutan yang dapat mempertahankan nilai
pH tertentu disebut larutan penyangga (larutan buffer/larutan dapar).
Ada 2 macam larutan dapar yaitu larutan dapar asam dan larutan dapar
basa. Larutan dapar asam mempertahankan pH di daerah asam (pH < 7)
dan larutan dapar basa mempertahankan pH di daerah basa (pH > 7).
Indikator asam-basa adalah senyawa halokromik yang ditambahkan dalam
jumlah kecil ke dalam sampel, umumnya adalah larutan yang akan
memberikan warna sesuai dengan kondisi pH larutan tersebut. Pada
temperatur 25° Celsius, nilai pH untuk larutan netral adalah 7,0.
1. TEORI ASAM BASA Dalam kehidupan sehari-hari, kita mengenal berbagai zat yang
kita golongkan sebagai asam dan basa. Contoh senyawa asam : asam jawa,
asam cuka, asam sitrat pada jeruk. Contoh senyawa basa : sabun, air
kapur. Salah satu sifat asam dapat dikenali dari rasanya yang masam dan
bersifat korosif, sedangkan sifat basa rasanya pahit dan licin bila
dipegang. Contoh : kapur sirih mempunyai rasa pahit dan sabun terasa
licin bila dipegang. Pada bab tentang larutan elektrolit di kelas X telah dibahas bahwa
larutan asam, basa dan garam dapat terionisasi menjadi ion-ionnya
sehingga digolongkan ke dalam larutan elektrolit. Ion-ion apakah yang
menyebabkan sifat asam atau basa suatu
larutan ? Beberapa teori yang menjelaskan sifat asam dan basa,
antara lain teori Arrhenius (1887), Bronsted dan Lowry (1923), serta
Lewis (1923). - Teori asam basa Arrhenius
Menurut Arrhenius, asam adalah zat yang dalam air melepaskan
ion H+. Pembawa sifat asam adalah ion H+. Reaksi ionisasi asam dalam air
dapat dirumuskan sebagai berikut :
HxA (aq) → xH+ (aq) + Ax- (aq)
Jumlah ion H+ yang dapat dihasilkan oleh satu
molekul asam disebut valensi asam, sedangkan ion lain yang bermuatan
negatif disebut ion sisa asam. Asam yang dalam larutannya banyak
menghasilkan ion H+ (terionisasi sempurna) disebut asam kuat, sedangkan
asam yang sedikit menghasilkan ion H+ (terionisasi sedikit) disebut asam
lemah. Dalam penulisan reaksi ionisasi, asam kuat ditulis dengan satu
anak panah, sedangkan ionisasi asam lemah ditulis dengan anak panah
bolak balik.